Sunday, June 23, 2013

CONJUNGTIVITIS


EMERGENSI PERINATOLOGI
Materi Kuliah 9, tanggal 22 Maret 2013
“CONJUNGTIVITIS”


O     DEFINISI
P     Suatu bentuk inflamasi (peradangan) akut pada konjungtiva yang disebabkan infeksi bakteri atau virus, alergi, atau iritasi.
O     TANDA KLINIS
P     Tanda klinis semua jenis konjungtivitis meliputi: mata yang merah dan teriritasi. Visus (visual acuty) tidak terpengaruhi
P     Tergantung penyebabnya:
o   Sekresi yang banyak dan purulen, kelopak mata melekat satu sama lain saat terbangun, saat onset merupakan bentuk infeksi unilateral: konjungtivitis bakterial
o   Sekresi berair (serosa), tidak gatal: konjungtivitis vital
o   Lakrimasi berlebihan, edema kelopak mata, gatal yang amat sangat: konjungtivitis alergika
O     KONJUNGTIVITIS NEONATAL
Konjungtivitis karena Neisseria gonorhea dan atau Chlamidia trachomatis pada anak baru lahir pada ibu yang terinfeksi
·       Tanda Klinis
o   Konjungtivitis purulen dalam 28 hari pertama kehidupan
o   Konjungtivitis gonococcal biasanya terjadi 2 hingga 7 hari pasca kelahiran. Infeksi terjadi bilateral dalam 50% kasus, sangat menular dan dapat dengan cepatnya mengarah ke lesi-lesi korneal dan kebutaan
o   Konjungtivitis chlamidia biasanya terjadi pada 5 hingga 14 hari pasca kelahiran. Infeksi lebih umum unilateral
·       Pencegahan
Secepatnya setelah perslainan :
-     Bersihkan kelopak mata dengan larutan sodium klorida 0,9% secara aseptik/steril
-     Bila gagal hal tersebut, gunakan nitrat argentum (perak/silver) 1% satu tetes pada kedua mata
Jika infeksi virus herpes simplex pada saat persalinan:
-     Bersihkan kelopak mata dengan sodium klorida 0,9%
-     Berikan salep (ointment) mata aciclovir 3% satu kali pada kedua mata, lalu tunggu hingga 12 jam untuk memberikan salep mata tetracycline 1%
·       Terapi
o   Pada tingkat Lapangan
Terapi merupakan kegawatan dan anak harus dirujuk. Ketika tidak dimungkinkan perujukan ke rumah sakit dengan segera, bersihkan dan berikan salep mara tetracycline 1% ke dua mata setiap jamnya, hingga terapi sistemik tersedia.
o   Isolasi bayi selama 24-48 jam
o   Beri antibiotik IM: 50 mg/kgbb sebagai dosis tunggal (maks 125 mg)
o   Bersihkan mata dengan larutan isotonis steril (sodium klorida 0,9% atau ringer laktate) untuk mencegah sekresi melekat (membentuk perlekatan)
o   Berikan salep mata tetracycline 1% 4 kali sehari
o   Jika tetrapi dengan ceftriaxone gagal, terapi untuk chlamidia: erythromycin PO: 40 mg/kg/hari dalam 2 atau 3 dosis terbagi selama 14 hari
O     GEJALA KLINIS
USIA GESTASI
UMUR SAAT DIAGNOSIS
< 30 minggu
31-33 minggu
>34 minggu
Full term
20 hari
11 hari
5,5 hari
3 hari

GASTROINTESTINAL
SISTEMIK
Feeding inteolerance
Abdominal distention
Abdominal tenderness
Emesis
Occult/gross bold in stool
Abdominal mass
Erythema of abdominal wa;;
Lethargy
Apnea/respiratory distress
Temperature instability
Hypotension
Acidosis
Glucose instability
DIC
Positive blood cultures
O     KRITERIA STAGING BELL
STAGE
CLINICAL
X-RAY
TREATMENT
I.    Suspect NEC
Mild abdominal distention
Poor feeding
Emesis
Mild ileus
Medical
Work up for sepsis
II.   Definite NEC
The above plus
Marked Abdominal distention
GI bleeding
Significant ileus
Pneumatosis intestinalis
PVG
MEdical
III. Advaced NEC
The above plus
Unstable vital sign
Septic Shock
Pneumo-peritoneum
Surgical
O     TEMUAN RADIOLOGIS
1.   Penumotosis intestinalis (gas hidrogen mengisi dinding usus, terdapat bentuk linear streaking dan bubbly)
2.   Gas Vena Portal (PVG) (bentuk linear, berhubungan dengan keparahan dan tingkat kematian yang tinggi)
3.   Pneumoperitonium (tanda football)
O     TEMUAN LABORATORIUM
·       Leukositisism trombositopenia, neutropenia
·       Asidosis metabolik
·       Hiperkalemia (pelepasan K dari jaringan nekrosis)
·       DIC, kultur (darah, urine, tinja, LCS)
O     TERAPI
-     Hentikan pemberian makan parenteral
-     Dekompresi nasogastrik
-     Antibiotik (ampicilline/gentamycine; vancomisin/cefotaxime; clindamicyn)
-     Pembedahan (indikasi: gas vena porta, pneumoperitinium)
O     PROGNOSIS
o   Tergantung derajad keparahan
o   Berhubungan dengan komplikasi lambat: striktur, sindrom short gut, malabsorbsi, fistula, abses.

Dipublish oleh : les privat surabaya

0 comments:

Post a Comment